Posts Tagged Pembelajaran
Lagu Tegar = Lagu Pembelajaran
Posted by Ms. Resty in Belajar itu Menyenangkan, Metode pembelajaran, Pembelajaran on 9 November 2013
Salah satu cara menghafal materi pembelajaran adalah dengan cara mengemas materi pembelajaran melalui teknik yang kreatif, lagu misalnya. Mengapa tidak kita manfaatkan lagu pop yang terkenal untuk kita gunakan menjadi lagu pembelajaran. Inilah salah satu contohnya. Materi Puisi yaitu Puisi berdasarkan isinya – Bahan ajar B. Indonesia kelas 5 SD semester 1.
Lirik lagu diambil dari lagu Tegar ‘Aku yang Dulu Bukan yang Sekarang’
Puisi Berdasarkan Isinya
Romansa cinta
Elegi dukacita
Ode sanjungan pada pahlawan kita
Himne puisi doa dan pujian kepada Tuhan Yang Maha Esa
Reff.
Epigram ; puisi isinya slogan, semboyan bangkitkan semangat perjuangan
Satire ; puisi isinya kisah ataupun sebuah cerita
Dengan cara ini tanya jawab puisi berdasarkan isinya menjadi lebih mudah. Guru tinggal melontarkan pertanyaan seperti: “Puisi yang berisi cerita sedih atau duka cita adalah…”
Pastinya dengan serempak anak-anak akan menjawab: “Eligi”
Demikian rekan guraru mudah-mudahan bermanfaat.
#1 Grouping The Children – Pairwork
Posted by Ms. Resty in Aktivitas, Pengelolaan Kelas on 2 October 2013
When your pupils are ready to cooperate with others, we recommend some sort of regular grouping as follow:
Pairwork
Pairwork is a very useful and efficient way of working in language teaching. It is simple to organise .
- Let pupils who are sitting near each other work together. Don’t move the desks , chairs should only be moved it absolutetly necessary
- Estabilsh a routine for pairwork, so that when you say : ‘Now work in your pairs’, pupils know what is expected of them.
- Pairwork means that everyone in the class is occupied, but even if everyone in the class is working on the same thing, not all pairs will finish at the same time. Do not be tempted to let the pairwork continue until everyone has finished. As soon as you see that several of the pairs have finished. Ask the others to finish off.
- If you do not have an even number of pupils in the class, then let one group as a three.
- Go through what you want pupils to do before you put them into their pairs ( Scott and Ythreberg, 2004, Teaching English to Children, Pearson)
Apa itu PAKEM?
Posted by Ms. Resty in Belajar itu Menyenangkan, PAKEM-PAIKEM, Pembelajaran on 3 March 2013
PAKEM singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif Efektif dan Menyenangkan .
Aktif
- Dalam proses pembelajaran guru harus memciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif berpikir, bertanya, mempertanyakan, mengemukakan gagasan, bereksperimen, mempraktikan konsep yang dipelajari dan berkreasi
- Anak terlibat dalam pengalaman langsung dan aktif menemukan sendiri dari pengalaman tersebut misalnya ketika mereka menemukan makna dari penjumlahan karena mereka terlibat dalam kegiatan penjumlahan dengan menggunakan benda nyata (kancing, batu, kacang dll) atau ketika mereka memahami konsep musyawarah, karena anak-anak terlibat pengalaman langsung bagaimana proses musyawarah misalnya diawali dengan musyawarah dalam kelompok mulai dari hal sederhana seperti menentukan permainan bersama atau kegiatan pemilihan ketua kelas yang dirancang serius oleh guru. Maka melalui pengalaman nyata siswa membangun pemahaman sendiri secara aktif
Mengenal Kegiatan Musyawarah – PKn Kelas 2 SD
Posted by Ms. Resty in Belajar itu Menyenangkan, Metode pembelajaran, Seri Celoteh Anak SD on 14 February 2011
” Horeeee!!”
Teriakan anak-anak kelas 2 memenuhi ruangan ketika bu guru mengatakan bahwa pelajaran PKn hari ini kita akan melaksanakan kegiatan musyawarah dengan mengadakan pemilihan ketua kelas. Pelajaran dimulai dengan tepuk belajar , bermain tepuk perkalian, menyanyikan lagu Ampar-Ampar Pisang lalu Rasa Sayange dan akhirnya bu guru menyampaikan kegiatan hari ini yang disambut sorak-sorai anak-anak. Sebelum pelaksanaan pemilihan ketua kelas, bu guru mengajukan 2 pilihan pada kami. Kami dipersilahkan untuk memilih jenis musyawarah yang akan diadakan.
Pilihan 1 : Pemilihan ketua kelas itu dilaksanakan dengan cara musyawarah untuk mufakat ( bu guru lalu memberi contoh )
Pilihan 2 : pemilihan ketua kelas dilaksanakan dengan cara pemungutan suara.
Pilihan kedua rupanya lebih banyak diinginkan . Bu guru lalu meminta tiap kelompok untuk mengirimkan calonnya. Setiap calon yang diajukan harus berdasarkan hasil kesepakan musyawarah kelompok. Apabila dalam satu kelompok masih ada 2 calon yang diajukan, bu guru pun mengulang penjelasan ” Silahkan setiap kelompok bermusyawarah untuk menentukan satu calon saja.” Mengapa bu guru mengulang-ulang penjelasan ini? Karena banyak anak yang mengangkat tangan untuk dipilih menjadi calon ketua kelas sedangkan jabatan ketua kelas, kan hanya satu . Baca selengkapnya…
Alat Peraga Pembelajaran
Posted by Ms. Resty in Alat Peraga on 26 October 2010
sumber : guru pembaharu.com
Alat peraga merupakan salah satu komponen penentu efektivitas belajar. Alat peraga mengubah materi ajar yang abstrak menjadi kongkrit dan realistik. Penyediaan perangkat alat peraga merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan siswa belajar, sesuai dengan tipe siswa belajar.
Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan fungsi seluruh panca indra siswa untuk meningkatkan efektivitas siswa belajar dengan cara mendengar, melihat, meraba, dan menggunakan pikirannya secara logis dan realistis.
Pelajaran tidak sekedar menerawang pada wilayah abstrak, melainkan sebagai proses empirik yang konkrit yang realistik serta menjadi bagian dari hidup yang tidak mudah dilupakan.
Tujuan penggunaan alat peraga adalah untuk mendemonstrasikan konsep yang abstrak ke dalam bentuk visual. Dalam proses pembelajaran alat peraga berfungsi
- memecah rangkaian pembelajaran ceramah yang monoton
- Membumbui pembelajaran dengan humor untuk memperkuat minat siswa belajar.
- menghibur siswa agar pembelajaran tidak membosankan.
- memfokuskan perhatian siswa pada materi pelajaran secara kongkrit.
- melibatkan siswa dalam proses belajar sebagai rangkaian pengalaman nyata. Baca selengkapnya…
Pembelajaran Tematik #2
Posted by Ms. Resty in Pembelajaran on 25 October 2010
Pelaksanaan pembelajaran tematik memerlukan adanya tahap persiapan/perencanaan dan tahap pelaksanaan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah melakukan pemetaan SK dan KD, menentukan tema, membuat jaringan tema, dan menyusun silabus untuk setiap tema yang mencakup beberapa mata pelajaran dan penyusunan RPP. Pada tahap pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan dengan pengaturan kegiatan harian yang terdiri dari kegiatan pembukaan yang dilaksanakan selama kurang lebih 1 jam pelajaran, kegiatan inti selama 3 jam pelajaran dan kegiatan penutup selama 1 jam pelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran perlu memperhatikan beberapa prinsip yaitu memiliki satu tema sebagai alat pemersatu beberapa mata pelajaran, berpusat pada siswa, memberi kesempatan kepada anak untuk melihat langsung obyek yang sesungguhnya, melibatkan semua indera, menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
Beberapa rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam peneapan pembelajaran tematik antara lain :
- Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan,
- Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester pada kelas yang sama
- Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan, namun dapat dibelajarkan melalui tema lain maupun disajikan secara tersendiri
- Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta penanaman nilai-nilai moral
- Setiap kegiatan pembelajaran hendaknya selalu mempergunakan alat peraga yang sesuai dengan tujuan
- Judul/nama tema maupun jumlah tema yang dipilih ditentukan oleh masing-masing sekolah, disesuaikan dengan karakteristik siswa, minat, lingkungan, dan daerah setempat,
- Agar pelaksanaan dapat optimal, jumlah peserta didik disesuaikan dengan jumlah guru di kelas. (Yuke Indrati , http://www.puskur.net)
Pembelajaran Tematik #1
Posted by Ms. Resty in Belajar itu Menyenangkan, Pembelajaran on 18 October 2010
Dalam rangka implementasi Standar Nasional Pendidikan yang dijabarkan dalam Permendiknas no 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, maka pembelajaran di kelas awal SD; kelas 1-3 dilaksanakan dengan pendekatan tematik. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang dengan tema-tema . Mengaitkan berbagai mata pelajaran ke dalam sebuah tema tertentu sehingga memberikan pengalaman belajar yang bermakna (meaningfull) bagi siswa . Esensi dari pembelajaran tematik ini adalah agar siswa dapat melihat sebuah pembelajaran secara utuh. Karena sesuasi karakteristik tingkat perkembangan usia ini, mereka masih melihat segala sesuatu sebagai suatu keutuhan (holistik) . Untuk itulah Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan indikator mata pelajaran ( IPA, IPS, PKn, Bahasa Indonesia, Matematika dsb ) yang dapat dikaitkan dengan tema, dipetakan dan direkatkan dalam sebuah jaring-jaring tema.
Karakteristik Pembelajaran tematik
- Berpusat pada siswa
- Belajar melalui pengalaman langsung
- Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
- Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
- Bersifat fleksibel
- Hasil pembelajaran sesuai minat dan kebutuhan siswa
- Menggunakan prisinp belajar sambil bermain dan menyenangkan
Bersambung…
Tips Pembelajaran PKn – SD
Posted by Ms. Resty in Metode pembelajaran on 11 October 2010
Pelajaran PKn biasanya sarat akan teori tentang bagaimana siswa berprilaku dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya kita- para guru sering terjebak dalam pembelajaran yang cenderung ceramah, teoritis dan minim praktek. Dengan kata lain guru hanya menyuruh anak untuk mencatat tulisan di papan tulis lalu anak diberi pertanyaan sesuai catatan. Dan terakhir dinilai. Pola pembelajaran seperti itu sering kali kita laksanakan berulang-ulang. Akibatnya anak hanya cerdas dalam menjawab pertanyaan tetapi tidak ‘cerdas’ dalam berprilaku. Contoh kecil misalnya jika dalam pertanyaan ulangan disajikan kalimat seperti ini:
Bagaimana cara menjaga kebersihan?
Jawaban siswa: Membuang sampah pada tempatnya
100% jawaban anak semuanya benar!
Melaksanakan Pembelajaran yang PAIKEM
Posted by Ms. Resty in PAKEM-PAIKEM, Pembelajaran on 1 October 2010
Sesuai isi Permendiknas No. 41 thn 2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan Menengah, dijelaskan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran harus dilaksanakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat (Long Life Education). Pendidik haruslah memberi keteladanan, membangun kemauan dan menggali kreativitas peserta didik. Paradigma pengajaran kini beralih menjadi paradigma pembelajaran.
Dalam paradigma pengajaran , peran guru sangat dominan ( teacher centered) sedangkan dengan paradigma pembelajaran – peserta didiklah yang aktif (student centered). Pembelajaran menjadikan siswa menjadi subjek didik yang aktif.
Proses pembelajaran harus direncanakan, dilakanakan, dinilai dan diawasi agar pelaksanaannya efektif dan efisien. Proses pembelajaran itu juga hendaknya memahami keragaman dan karakteristik siswa, fleksibel, variatif dan memenuhi standar. Untuk itu pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dan memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai bakat , minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik Baca selengkapnya…
Menyulut Semangat Siswa dengan Energizer #2
Posted by Ms. Resty in Belajar itu Menyenangkan, PAKEM-PAIKEM, Pembelajaran on 18 September 2010
Selain dengan menyanyikan lagu, memicu semangat siswa dalam pembelajaran dapat guru lakukan dengan cara mengajak anak-anak bermain tepuk tangan. Contoh:
TEPUK PERMAINAN
Tepuk satu kali prok
dua kali prok prok
dst
TEPUK PENJUMLAHAN
tepuk tangan 1 kali prok
2+ 1 prok prok prok
dst
( dapat disesuaikan dengan tingkat kelas; pengurangan atau perkalian)
Komentar Terakhir