Archive for category Pengelolaan Kelas

Inside Voice


Suara dalam  (inside vocie)  yaitu suara dengan volume standar di ruangan , nampaknya perlu ditanamkan pada anak-anak sejak dini. Karena sekarang ini anak -anak cenderung berteriak ketika menyampaikan sesuatu, bahkan saat berbicara dengan teman disebelahnya sekalipun.

Pembiasaan untuk menggunakan suara dalam juga membuat anak dapat mengkontrol suaranya. Kapan harus lantang dan kapan lembut?

Namun demikian pembiasaan ini tidak serta merta terbentuk. Perlu pembiasaan yang intens.

Ketika anak lalai, guru dapat mengingatkan dengan ” gunakan suara dalam …”

Sumber: hasil pembelajaran dengan sekolah Al Falah Jakarta
Terinspirasi dari blog http://gurukreatif.wordpress.com

,

Leave a comment

#1 Grouping The Children – Pairwork


ImageWhen your pupils are ready to cooperate with others, we recommend some sort of regular grouping as follow:

Pairwork

Pairwork is a very useful and efficient way of working in language teaching. It is simple to organise .

  • Let pupils who are sitting near each other work together. Don’t move the desks , chairs should only be moved it absolutetly necessary
  •  Estabilsh a  routine for pairwork, so that when you say : ‘Now work in your pairs’, pupils know what is expected of them.
  • Pairwork means that everyone in the class is occupied, but even if everyone in the class is working on the same thing, not all pairs will finish at the same time. Do not be tempted to let the pairwork continue until everyone has finished. As soon as you see that several of the pairs have finished. Ask the others to finish off.
  • If you do not have an even number of pupils in the class, then let one group as a three.
  • Go through what you want pupils to do before you put them into their pairs ( Scott and Ythreberg, 2004, Teaching English to Children, Pearson)

, , , , , ,

9 Comments

Mengajar Bahasa Inggris di Kelas 1 SD dengan Siswa Lebih Dari 50 Anak


Tulisan ini sebagai jawaban email yang masuk ke inbox saya. Seorang teman guru bahasa Inggris ;

Assalamualaikum wr. wbr. Saya seorang guru guru bahasa Inggris di SD Negeri , saya terkadang mengalami kesulitan dalam mengajar anak kelas 1 SD. Setelah saya melihat blog ibu, saya merasa tertarik ingin mengikuti trik dan cara bagaimana mengajarkan bahasa Inggris terutama kelas 1 supaya menarik. Jumlah muridnya 58 anak. Bagaimana cara mengajar di kelas dengan jumlah siswa sebanyak itu? Saya tidak mau berteriak-teriak terus.

Terima kasih

Jawaban saya ;

Wah banyak sekali muridnya bu, siapapun pasti kelelahan menangani kelas sebesar itu. Tapi that’s a life harus kita hadapi dan cari solusi. Selain membalas email beliau saya juga berjanji untuk memposting tulisan tentang tips mengajar di kelas besar di blog saya. Ini saran saya bu 🙂

Berikut tips pembelajaran di kelas besar;
– Buatlah persiapan mengajar yang terencana; apa yang anak akan pelajari, kegiatan apa yang dilakukan, metode menarik apa yang membuat mereka memberi respon terhadap pembelajaran dsb. Ini adalah cara berpikir guru yang menerapkan pembelajaran berpusat pada siswa – student centered.

Persiapan mengajar dibutuhkan agar kita fokus pada langkah-langkah selanjutnya bukan memikirkan selanjutnya anak diberi apa?

– Pastikan anak- anak pay attention atau tertib saat belajar. Kalau lisan tidak berhasil, ajak mereka bermain patung (ini trik guru supaya mereka diam/ tertib).
Contoh:
Guru: “Semuanya jadi Patung”
“Jadi Patung”
“Patungnya mendengarkan”
“Patungnya duduk rapi”
Ajak mereka bermain-main sebentar dulu untuk selanjutnya ke perintah terakhir.

Setelah mereka tertib barulah guru melanjutkan. Mengingatkan anak untuk tertib satu persatu akan menguras energi kita alih-alih waktu habis untuk mendiamkan anak-anak saja.

Banyak cara untuk attract their attention, dengan lagu atau permainan tepuk tangan yang dapat guru ciptakan sendiri.

– Kondisikan mereka untuk dapat tertib karena anak kelas 1 SD masih ‘hobby’ lari-lari bahkan kejar-kejaran dengan teman-temannya di dalam kelas. Hargai anak yang tertib dengan memberi pujian. “Wah ibu senang sekali A tertib hari ini”. Bisa juga sebelum pelajaran dimulai kita sugesti mereka dengan kalimat-kalimat positif seperti; “Ibu yakin deh, anak kelas 1B, anaknya tertib, selalu mendengarkan bu guru, disliplin bla…bla
Pasti deh “(acungkan jempol)

Kalau masih saja ada anak yang tidak mau duduk diam tempat, abaikan saja sepanjang tidak menggangu anak lain atau tidak memprovokasi teman untuk berulah negatif.

– Karakteristik usia mereka memang hanya dapat berkonsentrasi selama kurang lebih 15 menit jadi jika pembelajaran membosankan, mereka pasti punya acara sendiri-sendiri. 🙂

– Karakteristik usia mereka juga masih suka bermain jadi kenalkan materi lewat permainan, lagu dan usahakan guru membawa alat peraga walaupun hanya prompt cards. Rencanakan permainan yang mendukung materi.

– Sesekali buat LK/Lembar kerja atau worksheet sendiri yang akan dikerjakan secara individual atau group. Pastikan anak-anak paham mengerjakannya. Guru jangan terburu-buru memberikan instruksi. Apabila guru merancang kegiatan group work, mintalah setiap individu untuk mengerjakan juga di buku tulisnya. Jadi semua anak bekerja.

– ketika memberikan materi, tidak terburu-buru. Materi tidak meluas karena nanti dapat membuat anak bingung contohnya jika guru ingin siswa mengenal angka 1 – 10 dalam bahasa Inggris, setelah anak bisa melafalkan pengucapannya berikan language focus sederhana misalnya

What number is it?
It’s ten
(Gunakan metode menarik untuk mengenalkan materi ini); permainan, lagu tepuk dst.
Lalu diakhiri dengan latihan soal; menyalin latihan di papan tulis ke buku tulis.

– Cara guru menilai hasil pekerjaan siswa juga harus diperhatikan. Biasakan mereka antri ketika bukunya akan dinilai. Guru juga dapat ‘menghadiahi’ mereka. ” bu guru suka anak/barisan yamg tertib. Yang tertib boleh pulang duluan”

Untuk urusan antri ini sepakati caranya dengan wali kelas 1, bagaimana trik mereka saat memberi nilai. Budaya antri juga harus dibiasakan sejak kecil.

– Sabar dalam mengajari mereka walau terkadang menjengkelkan akan tetapi bila disikapi dengan ‘enjoy aja’, ulah mereka justru mengundang tawa geli.

– Usahakan kita punya energi yang cukup saat mengajar. Kondisi lelah atau sakit bisa memicu emosi kita. Jadinya ingin marah terus. Save our energy , Buat apa marah malah akan membuang energi kita, begitu psikolog bilang 🙂

Demikian beberapa tips mengelola kelas besar, mudah-mudahan bermanfaat.

, , , ,

8 Comments

Display Kelas Kreatif


Mendisplay ruang kelas memang bukan perkara mudah. Butuh waktu, pikiran, tenaga dan yang terpenting kreativitas dalam menuangkan ide ke dalam bentuk nyata.  Kekurang piawaian dalam hal menggambar pun menjadi salah satu kendala guru dalam mewujudkan ruang kelas yang kreatif.  Untunglah di era digital saat ini berkat pertolongan teknologi berlabel internet, kita dapat dengan mudah mencari gambar-gambar yang cocok untuk pembelajaran di kelas. Bantuan google Gambar bak air  hujan di padang gersang.

Berikut adalah contoh display kelas yang memanfaatkan jasa google gambar /google images  sehingga display kelas bisa terwujud :

In The Garden - Display tentang nama-nama hewan dalam bahasa Inggris

In the Sea- display kelas mata pelajaran Bahasa Inggris tentang nama-nama hewan yang hidup di laut

Maka tunggu apalagi? Mari kita  manfaatkan fasilitas  internet untuk menunjang pembelajaran!

, , , , , , ,

7 Comments

Cara Menarik Perhatian Siswa


Ketika pelajaran pagi baru dimulai, tentulah mudah bagi guru untuk meminta siswa memberi perhatian pada pembelajaran yang akan dimulai. Akan tetapi  setelah jam  istirahat atau menjelang siang bahkan menjelang waktu pulang, membuat siswa untuk tetap berkonsentrasi pada pelajaran atau sekedar mendengarkan penjelasan guru, sungguh amat sulit. Karena siswa sudah merasa capai dan bosan dengan aktivitas belajar yang menguras pikiran serta  energi mereka.

Lalu bagaimana cara menarik perhatian mereka? Ini adalah beberapa tips  yang mungkin dapat diterapkan :

  • Meminta siswa memberi perhatian dengan cara menjawab sapaan  >
           Guru     : Hallooo…
           Siswa    :  Hai…
           Guru     : Hai …
           Siswa     : Halloo…
  • Menciptakan yel-yel kelas . Contoh:
            Guru    : Kelas satu A…
            Siswa    : Semangat!
            Guru      : Kelas satu A
            Siswa     : ceria…
  • Bermain patung
           Guru      : Semuanya jadi patung!
          ( Siswa diam menjadi patung)
           Guru      :  Patung
          ( Siswa bergerak merubah gaya tapi tetap diam seperti patung)
           Guru      : Patungnya duduk  atau Patungnya mendengarkan!
Mudah-mudahan bermanfaat

9 Comments

Cara Guru Memperkenalkan Diri di Kelas


Saat pertemuan pertama di kelas, tentu kita akan mengawali dengan memperkenalkan diri. Salah satu cara menarik agar murid-murid ingat nama gurunya adalah sbb

1. Gambarlah di papan tulis beberapa objek/benda
2. Objek yang kita gambar adalah gambar .yang mewakili huruf depan nama kita.
3. Gambarlah secara acak.
2. Tanyakanlah kepada murid-murid nama objek benda tersebut.
3. Tulislah nama benda tersebut di samping gambar yang telah kita buat.
4. lalu mintalah murid-murid untuk menebak nama kita dengan cara menyusun huruf awal setiap benda.

Contoh:
Saya menggambar; Rambutans, Sendok, Elang, Ikan dan Topi . Jika huru f awal dari setiap benda itu disusun dengan benar menjadi nama panggilan saya: RESTI

Disarikan dari:
eslcafe.com

5 Comments