Posts Tagged anak
Teori Pengasuhan Anak Dorothy Law
Posted by Ms. Resty in Seputar Keluarga on 24 February 2013
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan dorongan ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian , ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar berlaku adil
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinya
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menentukan cinta dalam kehidupan
Dorothy Law
Juara Lomba Cerpen guru 2012
Posted by Ms. Resty in Cerita Ibu Guru on 21 September 2012
Memenuhi permintaan teman blogger pak Roni Yusron, berikut saya post nama-nama pemenang lomba cerpen guru yang diselenggarakan majalah BOBO di tahun 2012.
Mengenalkan English Alphabet Ala Badut Games
Posted by Ms. Resty in Belajar itu Menyenangkan, Cerita Ibu Guru, Metode pembelajaran on 29 November 2011
Mengenalkan English Alphabet pada anak-anak, khususnya siswa kelas rendah memang mengalami beberapa kendala :
- Tidak semua siswa lancar membaca dan menulis (dalam Bahasa Indonesia).
- Bahasa ibu (mother tongue) masih berpengaruh kuat.
- Pengucapan alphabet bahasa Inggris berbeda dengan bahasa ibunya. Terutama untuk huruf vokal dan beberapa konsonan seperti w, y , h dsb.
Children
Posted by Ms. Resty in Cerita Ibu Guru on 27 January 2011
By Kahlil Gibran
And a woman who held a babe against her bosom said, “Speak to us of Children.”
And he said:
Your children are not your children.
They are the sons and daughters of Life’s longing for itself.
They come through you but not from you,
And though they are with you, yet they belong not to you.
You may give them your love but not your thoughts.
For they have their own thoughts.
You may house their bodies but not their souls,
For their souls dwell in the house of tomorrow, which you cannot visit, not even in your dreams.
You may strive to be like them, but seek not to make them like you.
For life goes not backward nor tarries with yesterday.
You are the bows from which your children as living arrows are sent forth.
The archer sees the mark upon the path of the infinite, and He bends you with His might that His arrows may go swift and far.
Let your bending in the archer’s hand be for gladness;
For even as he loves the arrow that flies, so He loves also the bow that is stable.
Dan seorang perempuan yang menggendong bayi dalam dakapan dadanya berkata, Bicaralah pada kami perihal Anak.
Dan dia berkata:
Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu
Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri
Mereka dilahirkan melalui engkau tapi bukan darimu
Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu
Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan fikiranmu
Kerana mereka memiliki fikiran mereka sendiri
Engkau bisa merumahkan tubuh-tubuh mereka, tapi bukan jiwa mereka
Kerana jiwa-jiwa itu tinggal di rumah hari esok, yang tak pernah dapat engkau kunjungi meskipun dalam mimpi
Engkau bisa menjadi seperti mereka, tapi jangan cuba menjadikan mereka sepertimu
Kerana hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada di masa lalu
Engkau adalah busur-busur tempat anakmu menjadi anak-anak panah yang hidup diluncurkan
Sang pemanah telah membidik arah keabadian, dan ia merenggangkanmu dengan kekuatannya, sehingga anak-anak panah itu dapat meluncur dengan cepat dan jauh.
Jadikanlah tarikan tangan sang pemanah itu sebagai kegembiraan
Sebab ketika ia mencintai anak-anak panah yang terbang, maka ia juga mencintai busur teguh yang telah meluncurkannya dengan sepenuh kekuatan.
(Dari ‘Cinta, Keindahan, Kesunyian’)
Menyulut Semangat Siswa dengan Energizer #2
Posted by Ms. Resty in Belajar itu Menyenangkan, PAKEM-PAIKEM, Pembelajaran on 18 September 2010
Selain dengan menyanyikan lagu, memicu semangat siswa dalam pembelajaran dapat guru lakukan dengan cara mengajak anak-anak bermain tepuk tangan. Contoh:
TEPUK PERMAINAN
Tepuk satu kali prok
dua kali prok prok
dst
TEPUK PENJUMLAHAN
tepuk tangan 1 kali prok
2+ 1 prok prok prok
dst
( dapat disesuaikan dengan tingkat kelas; pengurangan atau perkalian)
Membuat Anak Jatuh Hati Pada Matematika (2)
Posted by Ms. Resty in Cerita Ibu Guru, Metode pembelajaran, PAKEM-PAIKEM, Pembelajaran, Pendidikan on 5 May 2010
Peran guru sangat penting dalam menumbuhkan kecintaan anak akan belajar, khususnya belajar matematika. Berikut tips bagaimana membuat anak -anak jatuh hati pada matematika.
- Sebelum belajar matematika ciptakan suasana yang menyenangkan misalnya dengan menyanyikan lagu-lagu favorit anak-anak. Sebagai langkah awal, saya sering mengajak anak-anak di kelas untuk menyanyikan lagu kelas dengan tema Belajar Sambil Bermain. Secara tidak langsung kalimat ini menjadi sebuah ‘charge’ bagi otak anak-anak. Selain itu, lagu ini saya gunakan sebagai aba-aba agar anak-anak memberi perhatian pada pembelajaran yang akan dilaksanakan. Syair lagu sbb: baca selengkapnya…
Komentar Terakhir